KATANYA PERTAMBANGAN TEMBAGA, TAPI KOK EMAS PUN IKUT DIAMBIL?!!

Tembaga merupakan salah satu unsur logam transisi yang berwarna coklat kemerahan dan merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Di alam, tembaga terdapat dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk bijih tembaga seperti kalkopirit (CuFeS2), kuprit (Cu2O), kalkosit (Cu2S), dan malasit (Cu2(OH)2CO3).
Tembaga memiliki titik lebur pada suhu 1083 oC. Ternyata, titik lebur dari tembaga ini nilainya sangat berdekatan dengan titik lebur emas yakni sebesar 1063 oC. Hal inilah yang menyebabkan emas dan tembaga tak mungkin dapat dipisahkan secara sempurna satu sama lainnya.
Tembaga dan emas tidak akan memisah karena kecenderungan afinitasnya sama. Afinitas adalah kecenderungan suatu unsur dekat dengan unsur lain karena pengaruh sifat unsur, temperatur, tekanan, dan lingkungan kimia.
Berdasarkan teori aturan fasa sistem dua komponen, jika campuran dua padatan dipisahkan dengan jalan dilelehkan maka tak mungkin memperoleh kedua padatan dalam keadaan murni, tetapi yang mungkin adalah kita akan memperoleh zat murni dari padatan yang lebih dahulu meleleh sedangkan padatan yang meleleh di belakangan tidaklah berada pada keadaan murni, melainkan hasil lelehannya tetap bercampur dengan sedikit zat yang meleleh lebih dahulu. Pada teori ini, zat yang lebih duluan meleleh adalah zat dengan kandungan tersedikit dalam campuran padatan.
Namun, aturan fasa sistem dua komponen agak sedikit berbeda untuk campuran tembaga dan emas yang perbedaan titik lelehnya hanya 20 oC. Pemisahan emas dan tembaga tersebut tetap menyisakan sedikit emas pada tembaga begitupun sebaliknya. Kecuali suatu saat akan ada mesin yang sangat sensitif untuk perubahan suhu pada suhu yang sangat tinggi. Namun demikian, dari campuran tembaga dan emas paling tidak dapat diolah sehingga diperoleh emas dan tembaga yang mendekati murni.
Sungguh tragis pengelolaan sistem pertambangan di Indonesia. Hal ini banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan industri untuk merauk keuntungan sebanyak-banyaknya. Taruhlah kegiatan pertambangan tembaga oleh suatu perusahaan tambang yang berdalih menambang tembaga sehingga hanya membayar untuk penambangan tembaga. Padahal berdasarkan ilmu kimia, adanya tembaga pasti selalu disertai dengan keberadaan emas. Di dalam tumpukan tembaga sebagai hasil tambang tersebut pasti ada emasnya baik banyak maupun sedikit. Bisa saja sebelum pengolahan tembaga, dengan memanfaatkan aturan fasa sistem dua komponen, perusahaan tambang memperoleh emas dengan kemurnian tinggi untuk dijual pula. Kita tentu tahu harga emas sekarang. Namun, entah mengapa ilmuwan-ilmuwan kimia di Negara kita seakan bungkam dengan kondisi ini.
Sebenarnya tidak hanya pertambangan tembaga saja, demikian pula pertambangan nikel, di mana keberadaan nikel pasti selalu disertai dengan keberadaan besi dan kobalt.

0 Response to "KATANYA PERTAMBANGAN TEMBAGA, TAPI KOK EMAS PUN IKUT DIAMBIL?!!"

Posting Komentar

Powered by Blogger