TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELOMPOK 3, 4, 5, dan 6 PERCOBAAN 9 LAJU REAKSI Kamis, 2 dan 9 April 2012

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
KELOMPOK 3, 4, 5, dan 6
PERCOBAAN 9 LAJU REAKSI
Kamis, 2 dan 9 April 2012


1.Pada reaksi A + B  P, turunkan persamaan laju dari reaksi tersebut! (5 %)
2.Apa perbedaan mendasar antara kinetika kimia dan laju reaksi? (10 %)
3.Apa fungsi penambahan larutan CH3COONa pada percobaan mengukur laju reaksi iodinasi aseton? (5 %)
4.Tuliskan dan jelaskan 5 faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi! (8 %)
5.Terangkan dengan gambar bagaimana :
a.Titrasi yang baik (4 %)
b.Homogenisasi yang baik dengan labu ukur (4 %)
c.Pengambilan bahan yang baik dengan pipet volume (4 %)
6.Apa yang dimaksud dengan katalis, orde reaksi, orde semu, dan reaksi elementer! (10 %)
7.Tuliskan secara lengkap reaksi pada percobaan :
a.I2 dilarutkan dalam KI (5 %)
b.Aseton + I2 (dalam suasana asam) (5 %)
c.I2 + Na2S2O3 ¬(5 %)
8.Diketahui reaksi berjalan dalam 4 tahap sebagai berikut :
Tahap 1 : A + B  C + D (cepat)
Tahap 2 : C + Z  E + F (cepat)
Tahap 3 : E  G + B (lambat)
Tahap 4 : G + D  H (cepat)
Reaksi total : A + Z  F + H (cepat)
Tentukan persamaan lajunya! (4 %)
9.Pada keadaan awal dibutuhkan 28,7 mL larutan sodium tiosulfat 0,1 M untuk bereaksi dengan I2 pada 25 mL larutan yang dipipet dari sampel dengan penambahan 1 mL indikator amilum dan 10 mL natrium asetat. Sementara pada pemipetan 25 mL larutan dari sampel setelah I2 pada sampel bereaksi dengan aseton pada suasana asam selama 10 menit diperlukan 2,5 mL larutan sodium tiosulfat 0,1 M untuk bereaksi dengannya dengan penambahan volume amilum dan natrium asetat yang sama pada keadaan awal. Tentukan laju reaksi iodinasi aseton! (Nyatakan dalam M/s) (15 %)
10.a. Apa yang dimaksud dengan koordinat reaksi? (3 %)
b.Pada koordinat reaksi terdapat keadaan transisi dan keadaan intermediet. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keadaan transisi dan keadaan intermediet serta pada keadaan yang mana di antara keduanya yang dapat ditemukan reaksi antara yang dapat diisolasi? (3 %)
11.Nilai x1 s.d. x5 diketahui secara berurutan adalah 2, 4, 6, 8, dan 10. Adapun nilai y1 s.d y5 juga diketahui secara berurutan yakni 5,2725; 8,1334; 11,5267; 14,0928; dan 18,0086. Tentukan nilai y regresi, intercept, slope, dan persamaan garis linear dari x vs y dengan menggunakan rumus manual! (5 %)
12.Tentukan pula nilai y regresi, intercept, slope, dan persamaan garis linear dari x vs y di atas dengan menggunakan alat hitung otomatis! (5 %)

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELOMPOK 1 DAN 2 PERCOBAAN 9 LAJU REAKSI Kamis, 19 Maret 2012

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
KELOMPOK 1 DAN 2
PERCOBAAN 9 LAJU REAKSI
Kamis, 19 Maret 2012


1.Pada reaksi A + B  P, turunkan persamaan laju dari reaksi tersebut! (10 %)
2.Apa perbedaan mendasar antara kinetika kimia dan laju reaksi? (5 %)
3.Apa fungsi penambahan larutan CH3COONa pada percobaan mengukur laju reaksi iodinasi aseton? (7 %)
4.Tuliskan dan jelaskan 5 faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi! (8 %)
5.Terangkan dengan gambar bagaimana :
a.Titrasi yang baik (5 %)
b.Homogenisasi yang baik dengan labu ukur (5 %)
c.Pengambilan bahan yang baik dengan pipet volume (5 %)
6.Apa yang dimaksud dengan orde reaksi, orde semu, dan reaksi elementer? (5 %)
7.Tuliskan secara lengkap reaksi pada percobaan :
a.I2 + KI (5 %)
b.Aseton + I2 (dalam suasana asam) (5 %)
c.I2 + Na2S2O3 ¬(5 %)
8.Apa yang akan terjadi jika iodin dalam bentuk padatlah yang direaksikan dengan aseton dan dalam suasana basa? Tuliskan reaksinya! (5 %)
9.Pada keadaan awal dibutuhkan 26,6 mL larutan sodium tiosulfat 0,01 M untuk bereaksi dengan I2 pada 10 mL larutan yang dipipet dari sampel dengan penambahan 1 mL indikator amilum dan 10 mL natrium asetat. Sementara pada pemipetan 10 mL larutan dari sampel setelah I2 pada sampel bereaksi dengan aseton pada suasana asam selama 50 menit diperlukan 11,4 mL larutan sodium tiosulfat 0,01 M untuk bereaksi dengannya dengan penambahan volume amilum dan natrium asetat yang sama pada keadaan awal. Tentukan laju reaksi iodinasi aseton! (Nyatakan dalam M/s) (15 %)
10.Nilai x1 s.d. x5 diketahui secara berurutan adalah 2, 4, 6, 8, dan 10. Adapun nilai y1 s.d y5 juga diketahui secara berurutan yakni 4,5866; 7,0198; 9,4423; 12,5147; dan 15,1001. Tentukan nilai y regresi, intercept, slope, dan persamaan garis linear dari x vs y dengan menggunakan rumus manual! (10 %)
11.Tentukan pula nilai y regresi, intercept, slope, dan persamaan garis linear dari x vs y di atas dengan menggunakan alat hitung otomatis! (5 %)
Cari MSDS Iodin dalam KI, CH3COONa, H2SO4, aseton, amilum, dan Na2S2O3
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
KELOMPOK 3 DAN 4
PERCOBAAN 1 PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS
Senin, 12 Maret 2012

1.Apa perbedaan mendasar antara kerapatan, bobot jenis, massa jenis, dan berat jenis? (10 %)
2.Sebenarnya, mengapa kita perlu untuk menentukan kerapatan dan bobot jenis suatu bahan atau dengan kata lain apa manfaat yang diperoleh dengan mengetahui kerapatan dan bobot jenis suatu bahan? (7 %)
3.Jelaskan pengertian presisi dan akurasi di dalam pengukuran! (7 %)
4.Dalam penelitian yang memerlukan pengukuran kerapatan dan bobot jenis, lebih sering digunakan piknometer daripada neraca Westphal.
a.Tuliskan kelemahan utama neraca Westphal sehingga kurang umum digunakan! (8 %)
b.Tetapi keberadaan neraca Westphal masih tetap dipertahankan karena ada beberapa kondisi di mana neraca Westphal masih lebih baik digunakan dibandingkan dengan piknometer. Jelaskan kapan neraca Westphal lebih tepat digunakan dibandingkan alat ukur kerapatan dan bobot jenis lain seperti piknometer! (8 %)
5.Gambarlah neraca Westphal dan piknometer lengkap dengan keterangan bagian alatnya beserta dengan fungsi bagian-bagian alat tersebut! (16 %)
6.Tuliskan dimensi dan satuan dari besaran kerapatan dan bobot jenis! (8 %)
7.Apakah kerapatan dan bobot jenis termasuk besaran intensif atau ekstensif? Jelaskan! (6 %)
8.Seorang anak professor iseng mengambil piknometer 25 mL milik ayahnya untuk menentukan tekanan 100 m di bawah permukaan air laut. Dia mengambil sampel air laut dengan cara menciduk air laut di permukaannya. Setelah penimbangan yang dilakukan oleh anak itu diperoleh data massa piknometer kosong = 36,7126 gram, massa piknometer + akuades = 58,3921 gram (suhu 29 oC, dtaq (29 oC) = 0,9959 g/cm3), dan massa piknometer + sampel = 71,6285 gram (suhu 25,4 oC , dtaq(26 oC)= 0,9968 g/cm3).
a)Dengan menggunakan data yang diperoleh oleh anak itu, tentukan tekanan 100 m di bawah permukaan air laut tersebut tanpa memperhatikan kaidah-kaidah yang telah kalian pelajari di fisika dan kimia karena maklum anak ini masih duduk di bangku SD sehingga belum terlalu memahami konsep fisika dan kimia dengan baik! (po=1,01 x 105 Pa, g = 9,80665 m/s2) (5 %)
b)Sebenarnya, ada kesalahan prinsip dasar dalam pengukuran yang dilakukan oleh anak itu (maklum masih SD)! Kalian yang sudah duduk di perguruan tinggi tentunya akan lebih memahami hal ini. Jelaskan kesalahan prinsip dasar yang dilakukan oleh anak itu! (5 %)
9.Suatu larutan D ingin ditentukan densitas dan gravitas spesifiknya dengan menggunakan piknometer. Diperoleh data sebagai berikut :
No..Nama Contoh..Bbt Piknometer Ksng (g)..Bbt Piknometer + Cnth (g)..Suhu(oC)
1.....Akuades...........................41,1144.............................66,0547.......................22,7
2........D..............................41,1144.............................68,9991.......................22
Jika diketahui dtaq (22,7 oC) = 0,9976 gram/mL dan dtaq (22 oC) = 0,9978 gram/mL, tentukan densitas dan gravitas spesifik dari larutan D! (10 %)
10.Seorang mahasiswa mengukur kerapatan dan bobot jenis suatu larutan E pada suhu 23 oC (dtaq = 0,9975 gram/mL) dengan menggunakan neraca Westphal. Untuk membuat neraca seimbang, dibutuhkan anting I pada skala 7, anting III pada skala 1, 2 dan 4, serta anting IV pada skala 3. Tentukan kerapatan dan bobot jenis larutan E! (10 %)
Cari MSDS metanol dan gliserol
Tiap nomor yang tidak dikerjakan dikenakan minus 10 % pada nilai keterampilan

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELOMPOK 5 DAN 6 PERCOBAAN 1 PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS Senin, 27 Pebruari 2012

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
KELOMPOK 5 DAN 6
PERCOBAAN 1 PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS
Senin, 27 Pebruari 2012

1.Apa perbedaan mendasar antara kerapatan dan bobot jenis? (10 %)
2.Apa perbedaan mendasar antara berat dan massa? (7 %)
3.Jelaskan pengertian presisi dan akurasi di dalam pengukuran! (7 %)
4.Neraca Westphal dan piknometer adalah salah satu contoh alat yang sering digunakan untuk pengukuran kerapatan dan bobot jenis suatu bahan. Apakah kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing alat tersebut dalam pengukuran kerapatan dan bobot jenis? (16 %)
5.Gambarlah neraca Westphal dan piknometer lengkap dengan keterangan bagian alatnya beserta dengan fungsi bagian-bagian alat tersebut! (16 %)
6.Tuliskan dimensi dan satuan dari besaran kerapatan dan bobot jenis! (8 %)
7.Apakah kerapatan dan bobot jenis termasuk besaran intensif atau ekstensif? Jelaskan! (6 %)
8.Seorang mahasiswa ingin menentukan densitas gliserol dengan menggunakan neraca Westphal. Diketahui massa anting 1 = 0,5 gram, massa anting II = 0,05 gram, massa anting III = 0,005 gram, dan massa anting IV = 0,0005 gram. Pada lengan neraca Westphal, terdapat skala 1 – 9 sedangkan penyelam pada neraca Westphal ekivalen dengan skala 10 pada lengan neraca Westphal. Jarak antara skala pada lengan neraca sebesar 1 cm dan volume gliserol yang dipindahkan ketika penyelam dicelupkan ke dalam larutan adalah 25 mL. Untuk setimbang, dibutuhkan anting I pada skala 2, 8, dan 9, anting II pada skala 4, anting III pada skala 7, dan anting IV pada skala 1. Jika dianggap percepatan gravitasi adalah 10 m/s2, berapakah densitas gliserol? (6 %)
9.Suatu larutan K ingin ditentukan densitas dan gravitas spesifiknya dengan menggunakan piknometer. Diperoleh data sebagai berikut :
No..Nama Cnth...Bbt Piknometer Ksng (g)...Bbt Piknometer+Cnth (g)..........Suhu(oC)
1...Akuades.....................41,1144.....................66,0517..............................23,2
2...........K..........................41,1144.....................67,1268..............................29
Jika diketahui dtaq (23,2 oC) = 0,9975 gram/mL dan dtaq (29 oC) = 0,9959 gram/mL, tentukan densitas dan gravitas spesifik dari larutan K! (12 %)
10.Seorang mahasiswa mengukur kerapatan dan bobot jenis suatu larutan L pada suhu 25,5 oC (dtaq = 0,9969 gram/mL) dengan menggunakan neraca Westphal. Untuk membuat neraca seimbang, dibutuhkan anting I pada skala 8, anting II pada skala 4, anting III pada skala 2 dan 6, serta anting IV pada skala 9. Tentukan kerapatan dan bobot jenis larutan L! (12 %)
Cari MSDS gliserol dan kloroform
Tiap nomor yang tidak dikerjakan dikenakan minus 10 % pada nilai keterampilan

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELOMPOK 7 DAN 8 PERCOBAAN 1 PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS Senin, 20 Pebruari 2012

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
KELOMPOK 7 DAN 8
PERCOBAAN 1 PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS
Senin, 20 Pebruari 2012

1.Apa perbedaan mendasar antara kerapatan dan bobot jenis? (10 %)
2.Apa perbedaan mendasar antara larutan dan cairan? (7 %)
3.Jelaskan pengertian presisi dan akurasi di dalam pengukuran! (7 %)
4.Neraca Westphal dan piknometer adalah salah satu contoh alat yang sering digunakan untuk pengukuran kerapatan dan bobot jenis suatu bahan. Apakah kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing alat tersebut dalam pengukuran kerapatan dan bobot jenis? (16 %)
5.Gambarlah neraca Westphal dan piknometer lengkap dengan keterangan bagian alatnya beserta dengan fungsi bagian-bagian alat tersebut! (16 %)
6.Tuliskan dimensi dan satuan dari besaran kerapatan dan bobot jenis! (8 %)
7.Apa pentingnya satuan dicantumkan dalam setiap pengukuran maupun perhitungan? (6 %)
8.Pada suhu 27 oC, suatu zat Y bervolume 25 mL bermassa 40,0552 gram. Pada volume yang sama, zat ini berbobot 40,6917 gram pada suhu 4 oC. jika pada suhu 4 oC air yang bervolume 25 mL berbobot 25,0000 gram dan pada suhu 27 oC berbobot 24,9129 gram, maka tentukan nilai kerapatan, bobot jenis, dan dtaq zat Y tesebut! (7 %)
9.Suatu larutan glukosa 6 % (b/b) ingin ditentukan densitas dan gravitas spesifiknya dengan menggunakan piknometer. Diperoleh data sebagai berikut :
No..Nama Contoh...Bbt Piknometer Ksng(g)...Bbt Piknometer+Cnth(g)......Suhu (oC)
1...Akuades...........................41,1144............................66,0594....................22
2...Glukosa...........................41,1144............................66,8542....................20
Jika diketahui dtaq (22 oC) = 0,9978 gram/mL dan dtaq (20 oC) = 0,9982 gram/mL, tentukan
a.Densitas dan gravitas spesifik glukosa tersebut (10 %)
b.Jika massa molekul relatif glukosa adalah 180 gram/mol, maka tentukan kemolaran dan kemolalan glukosa tersebut! (3 %)
c.Nyatakan bobot jenis larutan glukosa tersebut ke dalam derajat brix! (2 %)
10.Seorang mahasiswa mengukur kerapatan dan bobot jenis suatu larutan X pada suhu 28 oC (dtaq = 0,9962 gram/mL) dengan menggunakan neraca Westphal. Untuk membuat neraca seimbang, dibutuhkan anting I pada skala 5, 7 dan 8, anting III pada skala 6 dan 9, serta anting IV pada skala 2. Tentukan kerapatan dan bobot jenis larutan X! (8 %)
Cari MSDS gliserol dan aseton
Tiap nomor yang tidak dikerjakan dikenakan minus 10 % pada nilai keterampilan

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELOMPOK 1 DAN 2 PERCOBAAN 1 PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS Senin, 13 Pebruari 2012

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
KELOMPOK 1 DAN 2
PERCOBAAN 1 PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS
Senin, 13 Pebruari 2012

1.Apa perbedaan mendasar antara kerapatan dan bobot jenis? (10 %)
2.Sebenarnya, mengapa kita perlu untuk menentukan kerapatan dan bobot jenis suatu larutan atau dengan kata lain apa manfaat yang diperoleh dengan mengetahui kerapatan dan bobot jenis suatu larutan? (7 %)
3.Dapatkah zat padat ditentukan kerapatan (densitas) dan bobot jenis (gravitas spesifik) nya? Jelaskan mengapa demikian? (7 %)
4.Neraca Westphal dan piknometer adalah salah satu contoh alat yang sering digunakan untuk pengukuran kerapatan dan bobot jenis suatu bahan. Apakah kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing alat tersebut dalam pengukuran kerapatan dan bobot jenis? (16 %)
5.Gambarlah neraca Westphal dan piknometer lengkap dengan keterangan bagian alatnya beserta dengan fungsi bagian-bagian alat tersebut! (16 %)
6.Tuliskan dimensi dan satuan dari besaran kerapatan dan bobot jenis! (8 %)
7.Apa pentingnya satuan dicantumkan dalam setiap pengukuran maupun perhitungan? (6 %)
8.Pada suhu 25 oC, suatu zat X bervolume 25 mL bermassa 28,2660 gram. Pada volume yang sama, zat ini berbobot 28,2811 gram pada suhu 4 oC. jika pada suhu 4 oC air yang bervolume 25 mL berbobot 25,0000 gram dan pada suhu 25 oC berbobot 24,9250 gram, maka tentukan nilai kerapatan, bobot jenis, dan dtaq zat X tesebut! (Catatan :Kunci untuk menyelesaikan soal ini adalah pahami defenisi kerapatan, bobot jenis, dan dtaq dengan baik) (7 %)
9.Suatu asam sulfat pekat ingin ditentukan densitas dan gravitas spesifiknya dengan menggunakan piknometer. Diperoleh data sebagai berikut :
No..Nama Cnth..Bbt Piknometer Kosong(g)..Bbt Piknometer + Cnth(g)..Suhu (oC)
1..Akuades....................41,1144.........................66,0594......................22
2..H2SO4 pekat................41,1144.........................87,1744......................27
Jika diketahui dtaq (22 oC) = 0,9978 gram/mL dan dtaq (27 oC) = 0,9965 gram/mL, tentukan
a.Densitas dan gravitas spesifik H2SO4 pekat (10 %)
b.Jika kemolaran H2SO4 pekat itu adalah 18,0 M di mana massa molekul relatif H2SO4 adalah 98,08 gram/mol, maka tentukan persentasi (b/b) kemurnian asam sulfat pekat tersebut! (3 %)
c.Nyatakan bobot jenis asam sulfat tersebut ke dalam derajat beume! (2 %)
10.Seorang mahasiswa mengukur kerapatan dan bobot jenis suatu larutan X pada suhu 26 oC (dtaq = 0,9968 gram/mL) dengan menggunakan neraca Westphal. Untuk membuat neraca seimbang, dibutuhkan anting I pada skala 2 dan 3, anting II pada skala 7, anting III pada skala 5, serta anting IV pada skala 1 dan 6. Tentukan kerapatan dan bobot jenis larutan X! (8 %)
Cari MSDS metanol dan kloroform
Tiap nomor yang tidak dikerjakan dikenakan minus 10 % pada nilai keterampilan
Powered by Blogger