Identifikasi Metabolit Sekunder dari Eucheuma denticulatum(Alga Laut), Montipora equituberculata (Karang Laut) dan Linckia laevigata (Bintang Laut)
Laporan Kuliah Lapangan
Kimia Organik Bahan Alam Laut
Identifikasi Metabolit Sekunder dari
Eucheuma denticulatum(Alga Laut), Montipora equituberculata (Karang Laut) dan Linckia laevigata (Bintang Laut)
Kelompok `1
St. Hapsa (H311 05 013)
Amaliah (H311 08 005)
Murniyati Muis (H311 08 007)
Abd. Rahman (H311 08 011)
Imelda Sunaryo (H311 08 258)
Suhendra Iskandar(H311 08 266)
Fitriani (H311 08 277)
Bulkis Musa (H311 08 284)
Afriana (H311 08 854)
KIMIA ANALISIS LINGKUNGAN LAUT
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
I. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian mata kuliah ini bertempat di Pulau Barrang Lompo.
II. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 7 Juni 2011.
III. METODE PENELITIAN
a. Bahan penelitian
- Kloroform
- Aquades
- Metanol
- FeCl3
- Bubuk Magnesium
- HCl pekat
- Arang norit
- H2SO4 pekat
- Asam asetat anhidrat
- Amoniak 0,05 M
- Dietil eter
- KOH alkaholik 20%
- kertas saring
- tissue
b. Alat penelitian
- Tabung reaksi
- Gelas kimia 600 mL
- Pipet tetes
- Plat tetes
- Corong
- Kaki tiga
- Kawat kasa
- Pinset
- Gegep
- Mortal
- Pisau
- Kompor
c. Prosedur Analisis
- Preparasi sampel
1. Sampel sebanyak kurang lebih 2 gram dipotong halus, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian dimaserasi dengan etanol panas selama ± 15 menit.
2. Saring panas – panas ke dalam tabung reaksi dan dibiarkan seluruh etanol menguap sampai kering.
3. Tambahkan kloroform dan aquades dengan perbandingan 1:1 masing – masing sebanyak 5 mL kemudian dikocok. Selanjutnya dipindahkan ke dalam tabung reaksi, dibiarkan sejenak hingga terbentuk dua fasa. Lapisan bawah adalah kloroform digunakan untuk menganilisis senyawa terpenoid dan steroid. Lapisan atas adalah air digunakan untuk menganalisis kandungan fenolik, flavonoid dan saponin.
- Analisis sampel
1. Analisis senyawa fenolik
Sebagian dari lapisan air dimasukkan ke dalam plat tetes. Kemudian ditambahkan pereaksi FeCl3. Terbentuknya warna biru/ungu menandakan adanya kandungan fenolik.
2. Analisis flavonoid (Sianidin test)
Sebagian dari lapisan air dipipet ke dalam tabung reaksi. Kemudian dimasukkan butir bubuk Mg dan beberapa tetes HCl pekat. Terbentuknya warna orange sampai merah menandakan adanya flavonoid (kecuali untuk isoflavon).
3. Pemeriksaan saponin
Lapisan air dipindahkan ke tabung reaksi lain dan dikocok sekuat – kuatnya. Terbentuknya busa yang permanen (beberapa menit) menunjukkan adanya saponin.
4. Analisis steroid dan terpenoid
a. Lapisan kloroform dimasukkan ke dalam pipet pasteur yang di dalamnya terdapat arang (norit). Filtrat yang keluar dari pipet dimasukkan ke dalam tiga lobang pada plat tetes, dibiarkan sampai kering.
b. Ke dalam salah satu plat tetes ditambhakan asam sulfat pekat, ke dalam lubang yang lain ditambahkan setetes asam asetat anhidrat dan setetes asam sulfat pekat, plat tetes yang ketiga digunakan sebagai blanko.
c. Terbentuknya warna biru ungu menandakan adanya steroid sedangkan bila terbentuknya warna merah menandakan adanya kandungan terpenoid.
5. Analisis kandungan alkaloid
a. Potong kecil–kecil 2 sampai 4 gram sampel kemudian dihaluskan dan ditambahkan sejumput pasir dan 10 mL kloroform.
b. Setelah dihaluskan, ditambahkan 10 mL kloroform amoniak 0,05 N kemudian diaduk lagi perlahan.
c. Saring larutan dengan corong kecil, di dalamnya diletakkan kapas sebagai saringan. Diamsukkan hasil saringan ke dalam sebuah tabung reaksi.
d. Tambahkan 10 tetes asam sulfat 2 N dan kocok perlahan (di bolak-balikan) tabung reaksi tersebut. Biarkan hingga terbentuk lapisan asam dan kloroform.
e. Pipet lapisan asam dan pindahkan ke dalam tabung reaksi.
f. Tambahkan setetes pereaksi Mayer.
g. Reaksi positif ditandai dengan adanya kabut putih hingga gumpalan putih/endapan +1 sampai dengan +4. Untuk standarisasi, dapat digunakan larutan kinik sulfat (+1 = 1:1000, +2 = 1:2500, +3 = 1:500, dan +4 = 1:100).
6. Analisis terhadap karotenoid
10 gram sampel dirajang halus dan dimaserasi dengan etanol selama 24 jam. Ekstrak etanol pekat dimaserasi dengan dietil eter 25 mL, fraksi eter disafonifiaksi dengan 5 ml KOH alkoholik 20% selama 10 menit. Warna merah orange (terang) campuran hasil saponifikasi memberikan indikasi karotenoid.
IV. Material
a. Eucheuma denticulatum
Klasifikasi alga laut (Eucheuma denticulatum) menurut Herbarium Bandungense (2011) adalah sebagai berikut:
Kingdom Plantae
Phylum Rhodophyta
Class Florideophyceae
Orde Gigartinales
Family Solieriaceae
Genus Euchema
Species Eucheuma denticulatum
Hasil Identifikasi
Jenis Senyawa yang Diidentifikasi
Terpenoid Steroid Alkaloid Fenolik Flavonoid Saponin Karotenoid
- ++ + - - - -
Keterangan:
- = Tidak ada
+ = Sangat Sedikit
++ = Sedikit
+++ = Banyak
++++ = Sangat Banyak
b. Linckia laevigata
Klasifikasi bintang laut (Linckia laevigata) menurut (Syafi’i, 2009) adalah sebagai berikut:
Kingdom Animalia
Phylum Echinodermata
Class Asteroidea
Orde Valvatida
Family Ophidiasteridae
Genus Linckia
Species Linckia laevigata
Hasil Identifikasi
Jenis Senyawa yang Diidentifikasi
Terpenoid Steroid Alkaloid Fenolik Flavonoid Saponin Karotenoid
- +++ + - + + ++++
Keterangan:
- = Tidak ada
+ = Sangat Sedikit
++ = Sedikit
+++ = Banyak
++++ = Sangat Banyak
c. Montipora aequituberculata
Klasifikasi karang laut (Montipora aequituberculata) adalah sebagai berikut:
Kingdom Animalia
Phylum Cnidaria
Class Asteroidea
Orde Scleractinia
Family Acroporidae
Genus Montipora
Species Montipora aequituberculata
Hasil Identifikasi
Jenis Senyawa yang Diidentifikasi
Terpenoid Steroid Alkaloid Fenolik Flavonoid Saponin Karotenoid
+ + + - - - -
Keterangan:
- = Tidak ada
+ = Sangat Sedikit
++ = Sedikit
+++ = Banyak
++++ = Sangat Banyak
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, Klasifikasi Tumbuhan Eucheuma denticulatum, Herbarium Bandungense Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, (online) (http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=236186, diakses tanggal 23 Mei 2011 pukul 22.35).
Wibawa, M. A., 2010, Eucheuma denticulatum, (online) (http://zonaikan.wordpress.com/2010/04/15/eucheuma-denticulatum-e-spinosum/, diakses tanggal 23 Mei 2011 pukul 22.36).
Syafi,i, 2009, laporan praktikum biologi laut (avertebrata laut), (online) (http://syafiih.wordpress.com/2009/06/24/laporan-praktikum-biologi-laut-avertebrata-laut/, diakses tanggal 23 Mei 2011 pukul 23.14).
Kurniatriyuli, 2010, Montipora aquituberculata, (online) (http://kurniatriyuli.wordpress.com/, diakses tanggal 23 Mei 2011 pukul 23.56).
Kimia Organik Bahan Alam Laut
Identifikasi Metabolit Sekunder dari
Eucheuma denticulatum(Alga Laut), Montipora equituberculata (Karang Laut) dan Linckia laevigata (Bintang Laut)
Kelompok `1
St. Hapsa (H311 05 013)
Amaliah (H311 08 005)
Murniyati Muis (H311 08 007)
Abd. Rahman (H311 08 011)
Imelda Sunaryo (H311 08 258)
Suhendra Iskandar(H311 08 266)
Fitriani (H311 08 277)
Bulkis Musa (H311 08 284)
Afriana (H311 08 854)
KIMIA ANALISIS LINGKUNGAN LAUT
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
I. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian mata kuliah ini bertempat di Pulau Barrang Lompo.
II. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 7 Juni 2011.
III. METODE PENELITIAN
a. Bahan penelitian
- Kloroform
- Aquades
- Metanol
- FeCl3
- Bubuk Magnesium
- HCl pekat
- Arang norit
- H2SO4 pekat
- Asam asetat anhidrat
- Amoniak 0,05 M
- Dietil eter
- KOH alkaholik 20%
- kertas saring
- tissue
b. Alat penelitian
- Tabung reaksi
- Gelas kimia 600 mL
- Pipet tetes
- Plat tetes
- Corong
- Kaki tiga
- Kawat kasa
- Pinset
- Gegep
- Mortal
- Pisau
- Kompor
c. Prosedur Analisis
- Preparasi sampel
1. Sampel sebanyak kurang lebih 2 gram dipotong halus, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian dimaserasi dengan etanol panas selama ± 15 menit.
2. Saring panas – panas ke dalam tabung reaksi dan dibiarkan seluruh etanol menguap sampai kering.
3. Tambahkan kloroform dan aquades dengan perbandingan 1:1 masing – masing sebanyak 5 mL kemudian dikocok. Selanjutnya dipindahkan ke dalam tabung reaksi, dibiarkan sejenak hingga terbentuk dua fasa. Lapisan bawah adalah kloroform digunakan untuk menganilisis senyawa terpenoid dan steroid. Lapisan atas adalah air digunakan untuk menganalisis kandungan fenolik, flavonoid dan saponin.
- Analisis sampel
1. Analisis senyawa fenolik
Sebagian dari lapisan air dimasukkan ke dalam plat tetes. Kemudian ditambahkan pereaksi FeCl3. Terbentuknya warna biru/ungu menandakan adanya kandungan fenolik.
2. Analisis flavonoid (Sianidin test)
Sebagian dari lapisan air dipipet ke dalam tabung reaksi. Kemudian dimasukkan butir bubuk Mg dan beberapa tetes HCl pekat. Terbentuknya warna orange sampai merah menandakan adanya flavonoid (kecuali untuk isoflavon).
3. Pemeriksaan saponin
Lapisan air dipindahkan ke tabung reaksi lain dan dikocok sekuat – kuatnya. Terbentuknya busa yang permanen (beberapa menit) menunjukkan adanya saponin.
4. Analisis steroid dan terpenoid
a. Lapisan kloroform dimasukkan ke dalam pipet pasteur yang di dalamnya terdapat arang (norit). Filtrat yang keluar dari pipet dimasukkan ke dalam tiga lobang pada plat tetes, dibiarkan sampai kering.
b. Ke dalam salah satu plat tetes ditambhakan asam sulfat pekat, ke dalam lubang yang lain ditambahkan setetes asam asetat anhidrat dan setetes asam sulfat pekat, plat tetes yang ketiga digunakan sebagai blanko.
c. Terbentuknya warna biru ungu menandakan adanya steroid sedangkan bila terbentuknya warna merah menandakan adanya kandungan terpenoid.
5. Analisis kandungan alkaloid
a. Potong kecil–kecil 2 sampai 4 gram sampel kemudian dihaluskan dan ditambahkan sejumput pasir dan 10 mL kloroform.
b. Setelah dihaluskan, ditambahkan 10 mL kloroform amoniak 0,05 N kemudian diaduk lagi perlahan.
c. Saring larutan dengan corong kecil, di dalamnya diletakkan kapas sebagai saringan. Diamsukkan hasil saringan ke dalam sebuah tabung reaksi.
d. Tambahkan 10 tetes asam sulfat 2 N dan kocok perlahan (di bolak-balikan) tabung reaksi tersebut. Biarkan hingga terbentuk lapisan asam dan kloroform.
e. Pipet lapisan asam dan pindahkan ke dalam tabung reaksi.
f. Tambahkan setetes pereaksi Mayer.
g. Reaksi positif ditandai dengan adanya kabut putih hingga gumpalan putih/endapan +1 sampai dengan +4. Untuk standarisasi, dapat digunakan larutan kinik sulfat (+1 = 1:1000, +2 = 1:2500, +3 = 1:500, dan +4 = 1:100).
6. Analisis terhadap karotenoid
10 gram sampel dirajang halus dan dimaserasi dengan etanol selama 24 jam. Ekstrak etanol pekat dimaserasi dengan dietil eter 25 mL, fraksi eter disafonifiaksi dengan 5 ml KOH alkoholik 20% selama 10 menit. Warna merah orange (terang) campuran hasil saponifikasi memberikan indikasi karotenoid.
IV. Material
a. Eucheuma denticulatum
Klasifikasi alga laut (Eucheuma denticulatum) menurut Herbarium Bandungense (2011) adalah sebagai berikut:
Kingdom Plantae
Phylum Rhodophyta
Class Florideophyceae
Orde Gigartinales
Family Solieriaceae
Genus Euchema
Species Eucheuma denticulatum
Hasil Identifikasi
Jenis Senyawa yang Diidentifikasi
Terpenoid Steroid Alkaloid Fenolik Flavonoid Saponin Karotenoid
- ++ + - - - -
Keterangan:
- = Tidak ada
+ = Sangat Sedikit
++ = Sedikit
+++ = Banyak
++++ = Sangat Banyak
b. Linckia laevigata
Klasifikasi bintang laut (Linckia laevigata) menurut (Syafi’i, 2009) adalah sebagai berikut:
Kingdom Animalia
Phylum Echinodermata
Class Asteroidea
Orde Valvatida
Family Ophidiasteridae
Genus Linckia
Species Linckia laevigata
Hasil Identifikasi
Jenis Senyawa yang Diidentifikasi
Terpenoid Steroid Alkaloid Fenolik Flavonoid Saponin Karotenoid
- +++ + - + + ++++
Keterangan:
- = Tidak ada
+ = Sangat Sedikit
++ = Sedikit
+++ = Banyak
++++ = Sangat Banyak
c. Montipora aequituberculata
Klasifikasi karang laut (Montipora aequituberculata) adalah sebagai berikut:
Kingdom Animalia
Phylum Cnidaria
Class Asteroidea
Orde Scleractinia
Family Acroporidae
Genus Montipora
Species Montipora aequituberculata
Hasil Identifikasi
Jenis Senyawa yang Diidentifikasi
Terpenoid Steroid Alkaloid Fenolik Flavonoid Saponin Karotenoid
+ + + - - - -
Keterangan:
- = Tidak ada
+ = Sangat Sedikit
++ = Sedikit
+++ = Banyak
++++ = Sangat Banyak
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, Klasifikasi Tumbuhan Eucheuma denticulatum, Herbarium Bandungense Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, (online) (http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=236186, diakses tanggal 23 Mei 2011 pukul 22.35).
Wibawa, M. A., 2010, Eucheuma denticulatum, (online) (http://zonaikan.wordpress.com/2010/04/15/eucheuma-denticulatum-e-spinosum/, diakses tanggal 23 Mei 2011 pukul 22.36).
Syafi,i, 2009, laporan praktikum biologi laut (avertebrata laut), (online) (http://syafiih.wordpress.com/2009/06/24/laporan-praktikum-biologi-laut-avertebrata-laut/, diakses tanggal 23 Mei 2011 pukul 23.14).
Kurniatriyuli, 2010, Montipora aquituberculata, (online) (http://kurniatriyuli.wordpress.com/, diakses tanggal 23 Mei 2011 pukul 23.56).
0 Response to "Identifikasi Metabolit Sekunder dari Eucheuma denticulatum(Alga Laut), Montipora equituberculata (Karang Laut) dan Linckia laevigata (Bintang Laut)"
Posting Komentar